SINAR - X
DEFINISI dan SEJARAH Sinar-X
Sinar-X adalah salah satu radiasi gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang gelombang sangat pendek 10-7m s/d 10–9 m sehingga memiliki
daya tembus yang tinggi terhadap material yang dilaluinya.
Radiasi dibagi menjadi 2 jenis :
1. Radiasi Pengion
2. Radiasi Non Pengion
Sejarah Sinar - X
Tiga puluh enam
tahun sesudah penemuan sinar katoda dan 2 tahun sesudah pengembangan “tabung
Lenard” (tabung sinar katoda) maka Wilhelm Conrad Roentgen pada tanggal 8
november 1895 menemukan suatu jenis sinar baru yang olehnya dinamakan sinar-x. foto-rontgen
pertama dibidang kedokteran terjadi beberapa hari kemudian, yaitu pada tanggal
22 desember, dibuat oleh rontgen sendiri. Foto tangan dari istrinya sendiri
dikirimkan oleh roentgen bersama penelitiannya pada sejumlah dokter ahli
sejawatnya sebagai pemberitahuan sementara tentang penelitiannya. Dokter-dokter
dengan cepat segera bereaksi, pada tanggal 6 januari 1896 dilakukan pertemuan
atau rapat dari persatuan ahli penyakit dalam berlin. Untuk dunia ilmu
kedokteran tampaknya penemuan ini sangat penting. Ilmu bedah dapat mengambil
keuntungan dari foto tulang yang dapat dibuat pada manusia hidup. Fraktur,
liksasi, penonjolan, benda asing. Dapat dilihat dengan jelas.
Pada tanggal 13
januari 1896 terbitlah pengumuman pertama tersebut didalam majalah kedokteran
“Berliner Klinischen Wochenschrift”. Mulailah suatu perluasan (penyebaran)
keseluruh dunia dibidang diagnostic dengan sinar rontgen. Hanya dalam tahun
1896 saja sudah dibuat lebih dari 1000 makalah tentang sinar baru ini,
terbitlah majalah-majalah di bidang tersebut.
Sejalan dengan
pengembangan diagnostic, mulai juga perkembangan di bidang terapi, penyinaran
suatu nevus tebal (seperti kulit hewan). Naevus pellitus oleh Freund di Wina,
merupakan tindakan pengobatan tumor kulit yang pertama dengan penyinaran, yang
berhasil 1899. Pada tahun 1901 W. C. Roentgen memperoleh hadiah nobel yang
pertama kalinya di bidang fisika, untuk penemuan sinar-x. saat ini sinar
roentgen tak dapat dipisahkan dari dunia kedokteran, baik dibidang diagnostik
maupun terapi.
Sifat-sifat sinar-x
1. Daya tembus
Sinar X dapat menembus bahan atau massa yang padat
2. Penyebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar
tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder(radiasi
hambur) pada bahan atau zat yang dilalui
3. Penyerapan ( Absorbtion )
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom
atau kepadatan bahan atau zat tersebut.
4. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink
sulfide memendarkan cahaya (luminisensi).
5. Ionisasi
Sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi
partikel-partikel atau zat tersebut
6. Efek Biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi
7. Fotografi
Sinar X dapat menghitamkan film
Proses Pembangkitan Sinar-X
Syarat syarat terjadinya sinar-X :
• Adanya emisi elektron yang didapat dari pemanasan filament
• Beda potensial yang tinggi.
• Focusing Cup,untuk mengarahkan arah laju elektron
• Ada target, material khusus untuk tumbukan elektron
• Lintasan elektron Hampa Udara
Penjelasan Singkat
• Filament pada katoda dipanaskan sehingga terbentuk emisi elektron.Saat
tegangan tinggi di alirkan pada kutub anoda dan katoda,maka elektron akan
bergerak ke arah anoda dan menumbuk target.Hasil tumbukan ini mengakibatkan
terjadinya beberapa reaksi sehingga 99% energi dikonversi menjadi panas dan 1%
menjadi sinar X.
• Laju elektron diarahkan dengan focusing cup
• Lintasan elektron harus hampa udara
1. Pemanasan Filament
Pemanasan filament akan menghasilkan emisi elektron.Arus pemanasan filament
(Ih) biasanya berkisar 2A – 9A
2. Tegangan Tinggi (KV)
Tegangan tinggi pada anoda (+) dan katoda (-) berkisar antara 40KV-150
KV.Tegangan ini berfungsi untuk menarik elktron dari katoda ke anoda.
3. Rotary anoda
Saat elektron akan menumbuk target pada anoda, anoda berotasi untuk memberikan
spot / titik tumbuk yang merata.
4.Tabung sinar X harus hampa udara,agar elektron bisa melintas dari katoda
menuju anoda
5. Karena 99% energi hasil tumbukan elektron diubah menjadi panas,maka tabung X
Ray dilapisi dengan gelas envelope dan oli pendingin untuk sirkulasi panas dan
isolasi terhadap tegangan tinggi yang ada pada anoda dan katoda.
PARAMETER UTAMA DALAM PROSES PEMBANGKITAN X RAY
a. Tegangan Tabung (kV)
-Mempercepat elektron menuju katoda.
-Semakin tinggi tegangan yang diberikan akan semakin tinggi daya tembus
sinar-x terhadap objek.
b. Arus Tabung
-Filamen (katoda) adalah sebagai sumber emisi elektron yang dipengaruhi oleh besarnya
arus filamen (Ih) yang diberikan, makin tinggi arus maka jumlah elektron akan
semakin banyak pula.
- Intensitas sinar-x yang dihasilkan akan berbanding lurus dengan jumlah
elektron yang menumbur target per detik.
-In tensitas sinar-x yang dihasilkan berbanding lurus dengan besarnya arus
tabung (mA)
c. Material Target (anoda)
-Material pembentuk target (anoda) akan sangat mempengaruhi jumlah sinar-x per
unit yang dihasilkan
-Material juga akan mepengaruhi sinar-x type mana yang akan dihasilkan (karakteristik
atau bremsstrahlung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar